Berdirilah Tegar PANCASILA-ku
Tepatnya tanggal 1 Oktober adalah hari Kesaktian Pancasila, namun pada hari itu sungguh teramat memprihatinkan, dalam hari memperingati Kesaktian Pancasila tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pancasila kini tidak sekuat dulu kala. Kesadaran Masyarakat akan memperingati hari Kesaktian Pancasila tidak lagi begitu di pedulikan, Sekolah, instansi pemerintah bahkan tak memperingatinya secara Khusus, demikian pula dengan kesadaran Masyarakat, tidak adanya Kegiatan maupun menaikkan Bendera Merah Putih, alangkah lucunya negeriku ini. Wajarlah jikalau Negara kita saat ini dalam keprihatinan karena kurangnya kesadaran akan hal tersebut, jadi siapakah yang harus disalahkan akan hal itu, akankah kita saling menyalahkan?, janganlah kita saling menyalahkan satu sama lain. hal itu akan membuat perselisihan yang nantinya akan berbau SARA.
Penyelenggara Negara yang semestinya mampu sebagai panutan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan sosial kemasyarakatan, sudah semakin kehilangan kepekaan sosial. Arogansi, korupsi dan tak berpihak pada rakyat sudah semakin tak bisa dikendalikan.
Hari Kesaktian Pancasila berlalu begitu saja dan hanya seperti hari upacara biasa, sungguh teramat sangat tidak sebanding dengan makna yang terkandung dalam arti Pancasila itu sendiri.
Demokrasi Pancasila bergeser ke demokrasi kapitalis. Ini jelas terlihat dengan semakin banyaknya peraturan pemerintah yang memihak pada investor. Sangat sedikit peraturan yang memberi ruang kepada UMKM untuk lebih banyak berkiprah. Kalau toh ada, pelaksanaan dari aturan tersebut yang tersendat-sendat. Maka jadilah investor yang ''dirajakan''. Semua komponen pemerintah menjadikan investor sebagai objek. Alasannya selalu terkait dengan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan daerah. Untuk itu Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober, sebaiknya dijadikan momentum untuk mengingatkan komponen bangsa Indonesia khususnya penyelenggara Negara untuk melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.